Banjir melanda Jakarta. Jakarta lumpuh karena banjir. Jakarta langganan banjir. Tiga judul yang memang selalu menghiasi halaman head line koran pagi kita sewaktu kita sedang membaca koran pagi seperti Kompas, Rakyat Merdeka, Indo Pos dll.
PDP DKI tahun lalu dengan segenap kemampuan pengurus dan kader PDP ikut terjun membantu warga yang membutuhkan pertolongan. Posko banjir yang terparah di tempatkan di Jatinegara depan sekolah katholik di pinggir jalan raya. Unit kesehatan PDP bermukim hampir 2 minggu untuk membantu warga dari segi pengobatan, operasi maupun penyediaan makanan instan. Hari senin kemarin 1 Februari 2007, Jakarta kembali lumpuh dengan datang nya banjir Baca KOMPAS dan Rakyat Merdeka 1.Kita kembali kemasa kampanye Gubernur DKI Jakarta antara pasangan Adang Daradjatun dan Dani versa Fauzi Bowo dan Prijanto. Janji dari gubernur terpilih Fauzi Bowo dan Prijanto dengan kinerja 100 kerja nya belum membuahkan hasil yang dapat dikatakan masuk kategori Grade C (Skala A = Terbaik). Kenapa demikian kita bisa melihat semakin morat maritnya kota Jakarta dengan master plan yang tidak jelas dan juga sampai sekarang pemaparan nya terlalu luas dan berkesan hanya teori saja tanpa solusi yang tepat. Khusunya mengenai banjir dimana perekonomian hanya gara2 hujan sehari terhenti sampai – sampai Presiden SBY harus numpang mobil yang lebih tinggi untuk berangkat ke kantornya di Jl Merdeka karena terjebak banjir. Fenomena semacam ini jangan dianggap enteng oleh pemerintah DKI Jakarta, harus ada solusi nya. Memang PDP pun juga tahun kemarin mendukung kampanye Adang dan Dani dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta dan juga harus bersikap satria dengan kemenangan dari Fauzi bowo dan Prijanto. Namun suara kemenangan yang hitungan sangat lah tipis karena pendukung Adang juga optimis tadinya berkeinginan untuk merubah wajah kota Jakarta yang di hantui oleh banjir ditangan orang baru, semakin bertambah kecewa, kawatir akan kinerja 5 tahun kedepan dari Fauzi dan Prijanto. Memang penanganan banjir yang di langsirkan dalam janji – janji kampanye akan di benahi dalam waktu 3 tahun, dengan melihat kesigapan dari tim Fauzi bowo warga Jakarta mulai meragukan karena sampai banjir itu datang pun masyarakat yang membenahi persoalan mereka masing – masing tanpa bantuan dari pemerintah setempat. Masyarakat tidak lagi bisa di bodohi dengan janji – janji karena terbukti nya dari siaran misalkan Indosiar sampai malam pun tidak ada yang menolong orang yang terkena jebakan banjir , apalagi transportasi lumpuh dan tidak ada solusi hanya di biarkan saja warga menyelesaikan persoalan sendiri. Sampai ada ibu yang harus berjalan kaki pulang 5 jam lamanya dari kantor menuju rumah, orang tua dan anak – anak yang ketakutan antara harus mengungsi atau menjaga barang – barang mereka, kegiatan ekonomi stop dan mereka yang mengharapkan rezeki di hari per hari harus berpuasa karena tidak tahu harus melakukan apa. Itu semua terlihat dari wawancara di media televisi nasional selain Indosiar, SCTV, RCTI, ANTV dll.
Janji kampanye yang di kutip dari debat calon gubernur di SCTV pada waktu lalu mengulas mengenai persoalan banjir yang menghantui Jakarta optimistis dapat diselesaikan Fauzi-Prijanto. Salah satu langkah yang diambil adalah menyelesaikan proyek banjir Kanal timur dan normalisasi banjir kanal barat. "Fauzi Bowo mampu menyelesaikan [banjir] dalam tiga tahun ke depan," kata Idrus Marham, tim sukses Fauzi-Prijanto dalam Topik Minggu Ini, Rabu (25/7).
Menurut anggota tim sukses Adang, Igo Ilham, menilai langkah penanganan banjir Fauzi Bowo adalah konsep lama yang di paparkan pada saat Fauzi bowo masih menjadi wakil gubernur di masa gubernur Sutiyoso. Menurut Igo, inti masalah banjir kanal timur adalah pembebasan tanah yang belum kelar, bahkan menjadi soal dari tahun ke tahun. "Desain itu tak akan pernah selesai kalau manusia yang ada dalam sistem pemerintahan tak berubah baik secara pikiran atau kultur," kata dia. Lebih jauh Igo mengatakan, optimitsis penyelesaian banjir dalam jangka tiga tahun oleh Fauzi adalah lips service . Namun penilaian itu dibantah Idrus Marham. Menurut dia, jagoannya merupakan ahli dalam tata kota. "Jadi yang baru pasti perlu belajar dan belajar perlu waktu yang lama. Jakarta tidak ingin menunggu," kata Mansur.
Janji kampanye yang di kutip dari debat calon gubernur di SCTV pada waktu lalu mengulas mengenai persoalan banjir yang menghantui Jakarta optimistis dapat diselesaikan Fauzi-Prijanto. Salah satu langkah yang diambil adalah menyelesaikan proyek banjir Kanal timur dan normalisasi banjir kanal barat. "Fauzi Bowo mampu menyelesaikan [banjir] dalam tiga tahun ke depan," kata Idrus Marham, tim sukses Fauzi-Prijanto dalam Topik Minggu Ini, Rabu (25/7).
Menurut anggota tim sukses Adang, Igo Ilham, menilai langkah penanganan banjir Fauzi Bowo adalah konsep lama yang di paparkan pada saat Fauzi bowo masih menjadi wakil gubernur di masa gubernur Sutiyoso. Menurut Igo, inti masalah banjir kanal timur adalah pembebasan tanah yang belum kelar, bahkan menjadi soal dari tahun ke tahun. "Desain itu tak akan pernah selesai kalau manusia yang ada dalam sistem pemerintahan tak berubah baik secara pikiran atau kultur," kata dia. Lebih jauh Igo mengatakan, optimitsis penyelesaian banjir dalam jangka tiga tahun oleh Fauzi adalah lips service . Namun penilaian itu dibantah Idrus Marham. Menurut dia, jagoannya merupakan ahli dalam tata kota. "Jadi yang baru pasti perlu belajar dan belajar perlu waktu yang lama. Jakarta tidak ingin menunggu," kata Mansur.
Pada masa kampanye Warga sempat kebingungan untuk memilih apakah Ketegasan yang ada dalam kharismatik sosok Adang Daradjatun atau Fauzi bowo seseorang yang mempunyai keahlian dalam tata kota ?. Kesuksesan 2 gubernur Ali Sadikin dan Sutiyoso tidak memecahkan masalah banjir yang ada sekarang ini. Tetap saja tanggung jawab yang di berikan dari warga Jakarta kepada tim Fauzi bowo harus direalisasikan jangan hanya konsep – konsep saja. Keberanian memutuskan suatu wacana besar contoh nya penyelesaian banjir Kanal Timur dan Barat harus dibentuk tim yang solid dan serius. Apabila perlu belajar ke seberang dengan tehnologi yang canggih sampai ke Negri Perancis yang menambah juga dengan mengolah air kotor (seperti ciliwung ) menjadi air yang kembali bersih dan dapat di pakai untuk sarana wisata kota. Dengan APBD sampai lebih dari 21 triliun DKI Jakarta harusnya bisa benar – benar menjadikan kota metropolitan. PDP DKI sekarang ini ikut prihatin melihat warga Jakarta yang semakin terhimpit dengan bertambah susah nya hidup di kota Jakarta. PDP DKI berharap dapat ikut membenahi kota Jakarta apabila mendapatkan amanah nanti di PEMILU 2009 apabila orang – orang yang terbaik dari PDP DKI akan duduk di DPRD DKI Jakarta. Memimpin kota Jakarta yang menjadi barometer dari Negara Indonesia ini memang tidak bisa kalau tidak di kerja kan dengan Team Work (kerja bersama). Harapan dari PDP DKI adalah kerja sama antara partai – partai politik dan juga pemerintah DKI sangat lah di harapkan untuk duduk bersama menyelesaikan PR yang tidak pernah selesai. Skala prioritas dari kinerja pemerintah harus di sikapi dan peran serius dari tim Fauzi bowo juga harus dibuat dengan lapisan – lapisan dari atas sampai ke bawah.
No comments:
Post a Comment