Kutipan dari PDP Nasional:
Pembekalan caleg Partai Demokrasi Pembaruan (PDP) untuk DPR RI dan tasyakuran dalam rangka memeringati HUT III PDP yang berlangsung satu hari,Senin (1/12) di Hotel Paninsula, Jakarta resmi ditutup pada pukul 13.35 WIB dini hari.
Penutupan acara dihadiri Ketua PLH PKN PDP H Roy BB Janis, SH. MH, KRHT H Didi Supriyanto, SH, Hj Noviantika Nasution, Abdul Khalik Ahmad, Potsdam Hutasoit, Andi Mutazim dan Noor Kholis. Acara dihadiri 404 caleg DPR RI di berbagai dapil se-Indonesia. Sebelumnya, caleg dibekali dengan sejumlah strategi khusus memenangkan pemilu 2009. Dalam pembekalan tersebut, setidaknya para caleg harus memerhatikan hal-hal sebagai berikut.
Pertama, pengenalan medan kampanye , untuk memenangkan sebuah peperangan, pemahaman yang komprefensif tentang situasi lingkungan merupakan hal yang mutlak. Mulai dari musuh atau kompetitor, kondisi geografis, cuaca, sampai persedian logistik dan lain-lain akan memudahkan dalam pengambilan keputusan apakah harus menyerang atau bertahan.
Kedua,seorang caleg harus memetakan pemilih. Pada prinsipnya tujuan akhir dari kampanye dalam pemilu adalah teraihnya dukungan suara sebanyak mungkin dari pemilih. Oleh karena itu pemahaman yang memadai terhadap calon pemilih merupakan syarat mutlak untuk memenangkan pemilu. Baru-baru ini Lembaga Survey Indonesia merilis hasil survey mereka yang menyatakan bahwa hanya 15% pemilih yang sudah menentukan partai politik pilihannya. Sementara ada 85 % pemilih masih belum menentukan pilihan atau biasa disebut swing voters.
“Informasi ini tentunya memberi gambaran prospek yang positif bagi partai baru seperti PDP. Selain karena ada sebagian besar pemilih yang masih dipengaruhi, temuan itu juga menggambarkan kinerja partai lama yang tidak memuaskan lantaran ketidakmampuan mereka meyakinkan pemilih untuk respek dan menetapkan hati terhadap partai lama,”kata Abdul Khalik Ahmad di saat memberikan pembekalan.
Ketiga, memetakan kompetitor. Untuk meraih dukungan maksimal dari masyarakat, pemetaan kompetitor atau pesaing merupakan kegiatan yang harus dilaksanakan sebagai bagian dari perencanaan kampanye. Ada informasi standar yang perlu dieksplorasi dari para kompetitor PDP antara lain, pimpinan partai, calon anggota legislatif yang diajukan, struktur organisasi, tema kampanye yang diusung, program kampanye, aliansi, jaringan dan dana. Dengan dimilikinya informasi yang cukup tentang partai kompetitor, maka kesempatan untuk melihat sisi kekuatan dan kelemahan kompetitor makin terbuka.
Keempat, memetakan Dapil. Pemahaman yang memadai terhadap daerah pemilihan akan membantu dalam menyusun strategi kampanye secara efektif dan efesien. Tanpa pemetaan yang cermat terhadap daerah pemilihan, hanya akan memboroskan energi, waktu, sumber daya dan uang. Karena itu, para caleg PDP segera melakukan pemetaan dapil sebelum dan selama kampanye.
Yang tidak kalah pentingnya adalah memetakan kondisi internal partai. Pertanyaaan berikutnya adalah berapa banyak pimpinan kolektif desa/ kelurahan, telah terbentuk? Berapa anggota baru yang sudah terekrut? Bagaimana koordinasi, komunikasi dan konsolidasi selama dilakukan? Apakah penyebaran anggota PDP meluas di banyak wilayah atau terkonsentrasi di wilayah tertentu? Siapakah caleg PDP untuk DPR RI, DPD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota di daerah pemilihan? Seberapa banyak dana dan logistik bisa disediakan? Apa program dan tema kampanye yang akan diusung? Dan seterusnya.
Pada saat memasuki sesi tanya jawab, sejumlah caleg sangat antusias mendengarkan pemaparan yang disampaikan Abdul Khalik Ahmad yang juga caleg DPRI nomor urut 1, dapil Jateng IX (Kab. Tegal, Kab. Brebes dan Kota Tegal). Namun usai pemaparan Khalik, tanggapan dan kritikan pun diungkapkan oleh beberapa caleg dan perwakilan pengurus PLH PKP. Akana tetapi secara keseluruhan pembekalan caleg DPR RI berjalan dengan sukses dan lancar. (ga)
Pertama, pengenalan medan kampanye , untuk memenangkan sebuah peperangan, pemahaman yang komprefensif tentang situasi lingkungan merupakan hal yang mutlak. Mulai dari musuh atau kompetitor, kondisi geografis, cuaca, sampai persedian logistik dan lain-lain akan memudahkan dalam pengambilan keputusan apakah harus menyerang atau bertahan.
Kedua,seorang caleg harus memetakan pemilih. Pada prinsipnya tujuan akhir dari kampanye dalam pemilu adalah teraihnya dukungan suara sebanyak mungkin dari pemilih. Oleh karena itu pemahaman yang memadai terhadap calon pemilih merupakan syarat mutlak untuk memenangkan pemilu. Baru-baru ini Lembaga Survey Indonesia merilis hasil survey mereka yang menyatakan bahwa hanya 15% pemilih yang sudah menentukan partai politik pilihannya. Sementara ada 85 % pemilih masih belum menentukan pilihan atau biasa disebut swing voters.
“Informasi ini tentunya memberi gambaran prospek yang positif bagi partai baru seperti PDP. Selain karena ada sebagian besar pemilih yang masih dipengaruhi, temuan itu juga menggambarkan kinerja partai lama yang tidak memuaskan lantaran ketidakmampuan mereka meyakinkan pemilih untuk respek dan menetapkan hati terhadap partai lama,”kata Abdul Khalik Ahmad di saat memberikan pembekalan.
Ketiga, memetakan kompetitor. Untuk meraih dukungan maksimal dari masyarakat, pemetaan kompetitor atau pesaing merupakan kegiatan yang harus dilaksanakan sebagai bagian dari perencanaan kampanye. Ada informasi standar yang perlu dieksplorasi dari para kompetitor PDP antara lain, pimpinan partai, calon anggota legislatif yang diajukan, struktur organisasi, tema kampanye yang diusung, program kampanye, aliansi, jaringan dan dana. Dengan dimilikinya informasi yang cukup tentang partai kompetitor, maka kesempatan untuk melihat sisi kekuatan dan kelemahan kompetitor makin terbuka.
Keempat, memetakan Dapil. Pemahaman yang memadai terhadap daerah pemilihan akan membantu dalam menyusun strategi kampanye secara efektif dan efesien. Tanpa pemetaan yang cermat terhadap daerah pemilihan, hanya akan memboroskan energi, waktu, sumber daya dan uang. Karena itu, para caleg PDP segera melakukan pemetaan dapil sebelum dan selama kampanye.
Yang tidak kalah pentingnya adalah memetakan kondisi internal partai. Pertanyaaan berikutnya adalah berapa banyak pimpinan kolektif desa/ kelurahan, telah terbentuk? Berapa anggota baru yang sudah terekrut? Bagaimana koordinasi, komunikasi dan konsolidasi selama dilakukan? Apakah penyebaran anggota PDP meluas di banyak wilayah atau terkonsentrasi di wilayah tertentu? Siapakah caleg PDP untuk DPR RI, DPD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota di daerah pemilihan? Seberapa banyak dana dan logistik bisa disediakan? Apa program dan tema kampanye yang akan diusung? Dan seterusnya.
Pada saat memasuki sesi tanya jawab, sejumlah caleg sangat antusias mendengarkan pemaparan yang disampaikan Abdul Khalik Ahmad yang juga caleg DPRI nomor urut 1, dapil Jateng IX (Kab. Tegal, Kab. Brebes dan Kota Tegal). Namun usai pemaparan Khalik, tanggapan dan kritikan pun diungkapkan oleh beberapa caleg dan perwakilan pengurus PLH PKP. Akana tetapi secara keseluruhan pembekalan caleg DPR RI berjalan dengan sukses dan lancar. (ga)
No comments:
Post a Comment